6 Prinsip Pola Asuh Yang Wajib Diketahui Orang Tua
DISKUSIKEHIDUPAN.com - Membesarkan dan mendidik anak bukanlah perkara mudah. Kekeliruan orang tua dalam menerapkan pola asuh dapat memengaruhi perilaku anak di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempelajari prinsip parenting yang benar agar bisa membentuk karakter positif pada anak.
Anak bagaikan kertas putih kosong yang bisa dihiasi dengan coretan atau tulisan. Tulisan tersebut bisa membuat kertas menjadi indah atau sebaliknya. Nah, semua itu tergantung pada pola asuh yang orang tua terapkan kepada anak.
Pola asuh yang baik dapat membantu menumbuhkan rasa kepedulian, kejujuran, kemandirian, dan keceriaan pada diri anak. Cara pengasuhan yang baik juga dapat mendukung kecerdasan anak dan melindungi anak dari rasa cemas, depresi, pergaulan bebas, serta penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Pola asuh yang baik juga dapat mengurangi risiko anak mengalami gangguan perilaku.
Prinsip utama pola asuh yang baik adalah membesarkan dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, sekaligus mendukung, membimbing, dan menjadi teman yang menyenangkan.
Berikut ini adalah 5 prinsip pola asuh atau parenting yang bisa Anda terapkan:
1. Menjadi panutan yang baik bagi anak
Anak cenderung akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Oleh karena itu,
menjadi panutan yang baik bagi anak adalah salah satu cara mendidik anak yang
penting dilakukan oleh para orang tua.
Ketika Anda ingin menanamkan
karakter positif pada anak, berilah contoh pada mereka, misalnya dengan selalu
berkata jujur, berperilaku baik dan santun terhadap orang lain, serta membantu
orang lain tanpa mengharap imbalan.
Selain itu, tunjukkan kepada
anak bagaimana cara hidup sehat, misalnya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan
setiap hari, menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur, serta membuang
sampah pada tempatnya.
2. Jangan terlalu memanjakan anak
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak sadar bahwa selama ini Anda selalu
menuruti kemauan si buah hati. Nah, ini saatnya untuk menghentikan kebiasaan
tersebut sekaligus memberi pembelajaran pada anak agar ia tidak terlalu
manja.
Sebagai contoh, jangan turuti kemauan anak ketika dia
menangis atau tantrum karena menolak saat orang tua ingin mendidik untuk makan
sehat, menonton televisi saat waktunya tidur malam, minta dibelikan sesuatu
yang tidak ia butuhkan, atau ketika ia merengek untuk bermain gadget.
Mendisiplinkan
anak merupakan salah satu bentuk kasih sayang anak yang penting dilakukan
orang tua dalam membentuk karakter yang baik pada anak.
Meski demikian,
jangan pula memarahinya atau bahkan memukulnya ketika ia berbuat kesalahan.
Cobalah menegurnya dengan lembut namun tegas ketika ia berbuat salah dan
berikan pemahaman kepadanya.
Jangan lupa juga berikan pujian ketika
ia melakukan hal yang baik. Ini akan memotivasinya untuk menjadi anak yang
baik.
3. Luangkan waktu untuk anak setiap hari
Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bisa melakukan
tindakan tidak baik atau berkelakuan buruk. Biasanya, mereka melakukan
tindakan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.
Jadi,
sesibuk apa pun Anda, selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupannya.
Terutama bagi para ayah, ini sangat penting untuk menjalin hubungan ayah dan
anak yang baik.
Namun perlu diingat, melibatkan diri dalam
kehidupan anak bukan berarti Anda harus terus-menerus berada di sampingnya,
lho!
Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan
berkualitas, seperti sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, datang ke
setiap acara yang dilakukan anak, atau sebatas berbincang sebelum tidur
mengenai kegiatan yang dilakukannya seharian.
4. Tumbuhkan sifat kemandirian pada anak
Melatih anak agar mandiri dapat ditanamkan dengan cara memberikan anak
kepercayaan, kesempatan, dan apresiasi. Misalnya, dengan mengajarkan anak
untuk merapihkan mainan dan tempat tidurnya sendiri atau sekedar membiasakan
anak untuk menyiapkan bekal sekolahnya sendiri.
Saat anak memasuki
masa remaja, orang tua juga bisa mendukung dan membantu anak untuk
menyelesaikan masalah pribadinya, yaitu dengan berdiskusi dan mengarahkan
pikiran anak untuk mengambil sikap terbaik.
Pahamilah bahwa belajar
mandiri tidak mudah bagi anak. Jadi, tunjukkan apresiasi dan kasih sayang Anda
pada setiap usaha dan keberhasilannya. Misalnya, dengan mengucapkan terima
kasih atau memberikan pujian ketika ia menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Anda
juga bisa menyelipkan selembar kertas di bekal makanannya yang bertuliskan
“Mama sayang dan bangga padamu”. Dengan begitu, anak akan merasa dirinya
berharga. Namun ingat, saat mereka gagal atau berbuat salah, jangan
mengejeknya, apalagi membandingkan dirinya dengan anak-anak lain.
5. Tentukan peraturan di rumah dengan menyertai alasannya
Menerapkan peraturan bisa membantu anak Anda untuk belajar mengendalikan diri
dan membedakan perilaku baik dan buruk. Ketika membuat peraturan, jelaskan
alasan mengapa peraturan tersebut dibuat.
Misalnya, menggunakan
listrik seperlunya untuk menghemat biaya, tidak berlebihan dalam menggunakan
gadget atau handphone karena tidak baik untuk kesehatan, atau tidak menonton
TV sebelum pekerjaan rumah selesai.
Pastikan Anda selalu konsisten
dalam menerapkan peraturan yang Anda buat. Jika Anda tidak konsisten, anak
akan merasa bingung dan mungkin akan meremehkan peraturan.
Mendisiplinkan
anak memang penting, tapi tidak dengan cara yang terlalu keras, seperti
melontarkan kata-kata kasar atau bahkan memukulnya. Anak yang terbiasa dipukul
orang tuanya cenderung lebih suka berkelahi dan melakukan kekerasan untuk
menyelesaikan masalah dengan teman-temannya.
6. Bangun Komunikasi Dengan Anak
Kunci mengasuh anak yakni keterbukaan, untuk itu penting membangun komunikasi
yang baik antara orangtua dengan anak. Orang tua harus tetap tenang, berbicara
dengan intensitas sering namun tidak berlebihan. Selain itu, bila ingin anak
terbuka, orang tua juga harus menjadi pribadi yang seperti itu.
Jelaskan
nilai-nilai dari apa yang Si Kecil pelajari di internet, meskipun bagi
orangtua itu hal yang buruk, biarkan mereka mengetahui batasan buruk dari
sudut pandang orang tua.
Konsisten menerapkan prinsip pola asuh di
atas memang tidak semudah yang dibayangkan, mengingat setiap orang tua juga
memiliki keterbatasan, baik soal waktu maupun tenaga. Akan lebih baik jika
Anda fokus pada hal yang paling perlu diperhatikan terlebih dahulu.
Yang tidak kalah penting, orang tua atau pengasuh anak paruh waktu (babysitter) harus paham bahwa lingkungan dan usia bisa memengaruhi perilaku anak. Jadi, terapkan pola asuh sesuai usia dan perkembangan buah hati Anda.
Sumber:
https://www.alodokter.com/5-prinsip-parenting-membentuk-karakter-positif-pada-anak
0 Comments
Ada pertanyaan atau saran tentang website ini, tulis komentarmu di sini: