Subscribe Us

Harus Memberikan Hukuman Pada Anak? Perhatian Prisip ini!

DISKUSIKEHIDUPAN.com – Hampir setiap orangtua akan mengalami mementum yang dilematis dan dramatis dalam interaksinya dengan anak. Momentum itu adalah saat anak melakukan suatu kesalahan atau pelanggaran, dan orangtua niscaya memberikan hukuman.

Namun, hukumuman tidak bisa serampangan dijatuhkan kepada anak. Pada konteks inilah, dilema dan drama itu akan muncul. Bagi orangtua yang tidak memiliki deposit kesabaran yang melimpah ruah, hukuman fisik sering menjadi pilihan dan diberikan secara instan. 


BACA JUGA : Mengelola Emosi Orangtua saat Bekerja Sekaligus Mendampingi Anak Belajar Dari Rumah

Hasan Asymawi dalam “Kaifa Nurabbiy Awlaadanaa,” menulis, bahwa kayu dan ucapan yang menyakitkan tidak bisa membuat orang menjadi baik, mungkin bisa digunakan untuk melatih kera menjadi beradab, namun anak-anak kita bukanlah kera. Kalimat ini membenarkan pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa proses pendidikan tidak dapat dilakukan dengan cara-cara kekerasan. Hukuman fisik yang bersifat menyakitkan hanya akan melukai fisik dan jiwa anak, namun tidak dapat menjamin bahwa anak tersebut akan memiliki sikap yang baik di masa depan.

Karena itulah, harus ada panduan yang tepat dalam memberikan hukuman untuk anak-anak. Ketika kita harus Memberikan Hukuman Pada Anak? Perhatian Prisip ini!

  1. Hendaknya kita sudah mencoba cara-cara lain sebelum menjatuhkan hukuman, dimulai dengan memberikan anak nasihat, mengajak anak berdialog, meneliti penyebab anak melakukan kesalahan, serta cara-cara lainnya yang lebih efektif, tepat, dan edukatif.
  2. Janganlah menghukum anak karena kesalahan tertentu yang baru pertama kali ia lakukan. Sebab, bisa jadi si anak melakukan kesalahan karena ia belum menyadari bahwa yang dilakukannya itu sejatinya adalah sesuatu yang buruk atau tidak dibenarkan oleh agama, norma, maupun etika.
  3. Hendaknya kita menggunakan suatu pendekatan yang sesuai dengan usia anak.
  4. Sebelum menghukum anak, hendaknya kita mengetahui dan mengenali jenis-jenis kesalahan anak. Jika kesalahan yang dilakukan seorang anak fatal, jatuhkan hukuman yang tegas kepadanya. Namun, jika jenis kesalahannya tidaklah berat dan ia belum pernah melakukan sebelumnya, kita herus bersikap bijak. 
  5. Jika terpaksa kita harus menghukum dengan jenis hukuman fisik, seperti memukul pastikan bahwa anak kita tidak merasakan sakit. Ingatlah, hukuman fisik tidak menjamin sikap anak akan menjadi baik. Justru sebaliknya, dengan hukuman fisik, anak akan semakin agresif untuk melakukan kesalahan-kesalahan serupa di kemudian hari.
  6. Gunakan kata-kata yang tepat, tegas, dan mudah dipahami saat kita menasehati anak. Hal ini sangat penting untuk kita lakukan, agar anak mengetahui dengan baik bahwa apa yang telah ia lakukan adalah sesuatu yang salah.
  7. Sebelum menjatuhkan hukuman kepada anak, kenalilah pola pikirnya. Dengan mengenali pola pikir anak dan berusaha memahami dunia anak, kita anak mengetahui secara baik, apa yang seharusnya kita lakukan agar anak dapat berubah menjadi lebih baik. 

 


Post a Comment

0 Comments