Subscribe Us

SERI ANAK MANDIRI (#4) : Membina Kemandirian Anak Usia 6 s.d 12 Tahun

SERI ANAK MANDIRI (#4) : Membina Kemandirian Anak Usia 6 s.d 12 Tahun


Hai Sahabat, kita akan melanjutkan pembahasan tentang SERI ANAK MANDIRI di blog ini. Bagi sahabat yang baru bergabung dan langsung menemukan tulisan ini, ada baiknya terlebih dahulu membaca tulisan-tulisan sebelumnya agar kita pemiliki pemahaman yang lebih sistematis. Berikut adalah link tulisan-tulisan terkait dengan tema SERI ANAK MANDIRI :






OKE, sekarang akan kita lanjutkan diskusi tentang anak mandiri. Pada postingan kali ini, admin akan memberikan tips tentang pembinaan kemadirian dan tanggung jawab anak pada usia 6 s.d 12 tahun.

Erickson, seorang pakar perkembangan anak, menuturkan bahwa pada masa usia 6 hingga 12 tahun, anak akan belajar untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari secara mandiri dan bertanggung jawab.

Jika orangtua bisa membimbing anak dengan baik, anak akan belajar menjadi rajin dan bersemangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif bagi kemajuanya sendiri.

Pada masa ini, anak belajar di jenjang Sekolah Dasar. Beban pelajaran cukup menunut anak untuk belajar bertanggung jawab dan mandiri. Bahkan di beberapa sekolah, tuntutan pelajaran bisa membuat anak tertekan. Belum lagi kegiatan ekstra anak-anak seperti pelajaran musik, olahraga, pramuka, dan lain sebagainya.

Secara operasional, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk membina kemandirian anak pada usia 6 hingga 12 tahun.

Pertama, Ajari anak untuk merawat tubuhnya sendiri
Kegiatan yang dapat diajarkan kepada anak untuk dilakukan sendiri seperti mandi, sikat gigi, sholat tanpa perlu diingatkan.

Kedua, Biarkan anak menyiapkan sarapan sendiri
Biarkan anak memilih dan menyiapkan sarapan sendiri, jangan dicela. Dalam konteks ini, menyiapkan sarapan tidak berarti anak harus masak sendiri.

Ketiga, Ajari anak untuk menata buku sekolahnya sendiri
Ajari anak untuk menata buku di rak buku dengan rapi, dan menyiapkan buku sesuai dengan jadwal pelajaran.

Keempat, Jangan mengerjakan pekerjaan rumah anak
Esensi pekerjaan rumah (PR) bagi anak adalah sebagai stimulan bagi anak agar ia mau belajar saat di rumah. Membiarkan anak mengerjakan PR-nya sendiri juga akan melatih kejujuran dan kemandirian. Dengan demikian maka jangan "hancurkan" proses itu dengan mengerjakan PR-nya.

Kelima, Jangan mengambil alih tugas sekolah anak
Biasakan anak baca agenda tugas, antar untuk membeli barang untuk keperluan tugas, dampingi saat mengerjakan tugas.

Keenam, Ajari anak untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri.
Jangan mudah ikut campur dan memusuhi temannya yang sedang bermasalah, jangan langsung membela anak. berdayakan anak untuk menghadapi orang lain, termasuk orang dewasa dengan sikap dan bahasa yang santun.




Ketujuh, Ajari anak untuk merapikan mainannya sendiri
Sediakan rak/kotak mainan dalam jangkauan anak. Ajari berdasarkan kategori mainan.

Kedelapan, Ajari anak untuk merapikan/melipat pakaiannya sendiri.
Sediakan lemari/rak dalam jangkauan anak. Ajari berdasarkan kategorinya, jangan mencela hasil yang kurang sempurna.

Kesembilan, Hargai kebebasan anak dalam pemilih pakaiannya.
Berikan batasan dan konteks pemakaian pakaian, jangan mencela, puji atas pilihannya yang benar, dan tanyakan keinginan anak.

Kesepuluh, Ajak anak untuk merapikan dan membersihkan kamar sendiri
Kamar anak adalah teritori tanggung jawabnya secara langsung. Secara bertahap anak diajak mandiri. Anak sia 6 tahun sudah bisa mengganti sarung bantal dan guling, dan bisa merapikan seprai sendiri.






Kesebelas, Ajari anak untuk menjaga barang bawaan sendiri
Saat bepergian bersama keluarga, ajari anak mengecek barang bawaannya sendiri dan pisah barang-barangnya dalam tas tersendiri.

Kedua belas, Ajari anak untuk mengembalikan buku yang sudah dibaca pada tempatnya kembali
Sediakan tempat tertentu untuk koleksi buku dan majalah, ajak anak menata koleksi pustaka sesuai dengan kategori.

Ketiga belas, Beri anak uang saku mingguan
Ajari anak membelanjakan dan mencatat uang saku sesuai dengan pemasukan yang diberikan.





Keempat belas, Ajari anak untuk menabung dan berhemat
Anak bisa tabungkan sisa uang saku, ajak ke bank terdekat dan bukakan rekening atas namanya. Dampingi anak untuk menabung di bank. Ketika anak ingin membeli satu barang, jangan langsung dibelikan. Minta anak untuk menabung dan berhemat agar saat dia bisa membeli barang itu sendiri.

Kelima belas, Libatkan anak dalam kegiatan masak memasak
Memasak menjadi arena kebersamaan juga dalam keluarga baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Beri mereka tugas-tugas kecil, misal mengocok telur, menimbang, memarut keju, dan lain sebagainya. Jangan mencela untuk pekerjaan yang kurang sempurna.

Keenam belas, Ajak anak untuk menyiapkan hidangan makan malam
Agar tidak telalu tergantung dengan orang lain, ajari anak tentang tata meja makan sederhana. Beri kesempatan untuk bantu letakkan peralatan makan sesuai dengan tempatnya.

Ketujuh belas, Minta anak untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga
Biasakan anak membereskan sendiri peralatan dan sisa makannya, bahkan melatihnya untuk menjemur pakaian.

Kedelapan belas, Libatkan anak dalam kegiatan belanja
Biasakan membuat daftar belanja, ajak anak ikut mencari barang sesuai dengan daftar. Beri kesempatan anak membuat daftar belanja sendiri. Saat anak sudah berusia 10 tahun, ajari dia membayar sendir dikasir.

Kesembilan belas, Libatkan anak dalam perencanaan acara liburan keluarga
Anak anak merasa menjadi ikut terlibat dan merasa menjadi bagian yang penting. Tanyakan keinginanya, buat anak lebih besar bisa dilibatkan dalam menjadi informasi tempat tujuan melalui buku pelajaran, internet, pete, srat kabar, dan lainnya. Libatkan anak untuk keputusan akomodasi dan transportasinya.




Kedua puluh, Sekali-kali ajaklah anak ke tempat kerja
Agar anak bsa mengamati bagaimana orang dewasa melaksanakan berbagai macam tanggungjawab terhadap keluarga dan orang lain, ceritakan situasinya, jelaskan peraturan di tempat kerja, kenalkan anak ke teman sekerja. Jelaskan secara sederhana tanggung jawab masing-masing rekan kerja.

Kedua puluh satu, Ajak anak untuk menjaga adik



Memberi kesempatan menjadi kakak tidak hanya memperhatikan kebutuhan dan kepentingan sendiri saja. Jelaskan batasan dan alasan kepada anak "sekarang kakak belum boleh gendong adik bayi, karena lehernya belum kuat, tapi kakak bisa mengelus kaki dan tangan adik. Minta kakak ikut mendorong kereta bayi adik, ajak untuk menyanyi/mendongeng untuk adik.

Kedua puluh dua, Biarkan anak merawat hewan peliharaan
Anak bisa mengungkapkan berbagai kasih sayang, perhatian, dan kepedulian dengan hewan kesayangan. ANak belajar untuk bertanggung jawab terhadap makhluk hidup lain selain dirinya sendiri. Kenali hewan kesukaan anak, berilah sebagai hadiah ultah/naik kelas. Ajari cara merawat/melatih. Belikan buku-buku mengenai hewat tersebut. Minta anak bertanggung jawab menyediakan makanan secara teratur, anak mesti bertanggung jawab merawat kebersihan hewan, kandang, dan beri tahu konsekuensi bila anak lalai terhadap tanggung jawabnya itu.







Post a Comment

0 Comments